Terpilih Untuk Belajar




Memilih sebuah tempat untuk belajar adalah langkah yang tak mudah. Menghadapi berbagai macam opsi, mau belajar ditempat yg sejenis atau berbeda? pilihan yg cukup mengusik fikiran beberapa pekan sebelum masa penutupan agenda "Oprec Setiap OS". Hingga waktu penentuan tiba, melewati beberapa istikharah. Allah pilihkan hati untuk memilih wadah "LDK". Wadah yg setelah dua tahun lamanya mengajarkan banyak sekali hikmah. 

Ya, terpilih untuk belajar. Memasuki wadah ini banyak hal tak terduga, banyak sekali pengalaman yang harus keluar dari zona nyaman. Siapa sangka? ketika banyak pengalaman yg berdatangan adalah hal-hal yg bukan dirinya banget. Tahun pertama, Allah pilihkan wadah "Public Relation'' dan tahun kedua Allah pilihkan "Sahabat Akhwat", lagi-lagi kalau Allah tak menguatkan, tak akan kuat hingga akhir masa amanah.

Ya, terpilih untuk belajar. Tahun pertama, masih teringat bagaimana belajar berelasi dengan berbagai organisasi/komunitas. Jalan ke kampus kuning, datang ke sekolah negeri, hingga jalan ke kota dengan khas makanan "Gudeg". Salah satu kisahnya adalah perjalanan terpanjang ke kota tersebut. Perjalanan yang penuh dengan keberanian yg cukup besar menurut saya. Kenapa seperti itu? ya bisa dibayangkan, perencanaan ke sebuah kota yang dimana panitia yang merencanakannya rata-rata belum pernah kesana. Banyak hal yang diduga-duga, mulai dari perkiraan berapa harga Bus, harga tiket masuk pariwisata, lama nya jarak dari satu kampus ke kampus lain, perkiraan harga makan, dan masih banyak dugaan-dugaan lainnya. Sempat terbesit ''Apakah bisa?" ya ketika tersebit ini, lupa kalau ada Allah. Hingga, Allah menegur dengan cara yang sangat halus, memberikan peringatan bahwa tiada yang tak mungkin bagi-Nya. Kunci kesukesan sebuah acara adalah keridhaan Allah dan keridhaan yang Allah ridha pada-Nya. Ya, diri ini hampir terlupa utk meminta ridha orang tua, hingga H-1 sebelum acara, menemui orang tua dengan segala kerumitan dikepala. Logikanya, pulang kerumah dengan kondisi besok akan berangkat pergi jauh akan banyak memakan kelelahan. Namun, inilah keberkahan yang Allah berikan lewat ridha dari orang tua. Masalah memang belum selesai, tapi ketenangan hati seakan membanjiri setelah bertemu meminta langsung ridha orang tua. Alhamdulillah, atas izin-Nya agenda ini berjalan dengan segala hikmah didalamnya. 

Sebelum ketahun kedua, adakah keraguan untuk lanjut? ya, tentunya ada. Syaitan tak akan lelah untuk menghalangi langkah lanjut diwadah ini. Alhamdulillah, dengan izin-Nya, Allah izinkan untuk lanjut dengan segala tantangan yang baru.

Ya, terpilih untuk belajar. Tahun kedua, Allah pilihkan amanah yang belum pernah singgah sebelumnya. Ya, amanah itu adalah menjadi sahabat akhwat, menjadi teman, sahabat, ibu bagi mereka. Kata mereka, aku bisa melaluinya dengan segala hal yang mereka yakini, padahal amanah ini adalah amanah yang membuat diri harus keluar dari zona nyaman. Mengapa? karena amanah ini menuntut diri untuk banyak belajar. Belajar untuk menjadi teman akhwat yang perasa yang cepat tanggap merasa apa yang dirasa oleh para akhwat-akhwat. Belajar untuk menjadi seorang sahabat akhwat yang bisa memberikan senyuman meski mungkin hati tak ingin tersenyum. Belajar untuk menjadi seorang ibu yang bisa memberikan pundak dan kata-kata yang menenangkan meski mungkin pundakpun semakin amat rapuh. Disini, Allah menitipkan sebuah amanah yang membuat banyak belajar dari seorang Ummi. Teringat Ummi yang tak hanya menjadi ibu, menemani hingga 22 tahun lamanya. Sungguh, Ummi..amanah teteh yang diberikan 1 tahun ini banyak membuat teteh merasa Ummi adalah wanita yang luar biasa, Terimakasih Banyak Ummi. Alhamdulillah, dengan segala kekurangan, Allah mampukan membawa amanah dipundak selama 1 tahun lamanya. Dari berbagai ekspetasi yang ada, hingga ketika ditanya "Apa yang membuat mu bahagia di LDK? Apakah melihat semua akhwat meresponmu? Apakah melihat semua akhwat aktif di wadah ini? " Jawabanya adalah "Tidak, cukup mereka di wadah ini tambah dekat kepada Allah, itu sudah membuat hati ini bahagia". Semoga teman-teman mujahidah 2019-2020 memaafkan kesalahan diri ini selama menjadi sahabat akhwat mereka. 

Ya, terpilih untuk belajar. Hingga sekarang memasuki 1 tahun menjadi alumni, masih terbayang banyak kisah yang menjadi hikmah yang bisa diambil. Lagi-lagi penuh syukur dipanjatkan pada-Nya, yang telah memilih diri untuk dapat bertahan di wadah ini dengan segala macam ujian yang Allah berikan. Semoga wadah ini Allah terus berikan keberkahan, dan senantiasa menjadikan penerus-penerus didalamnya menjadi hamba-hamba yang semakin taat pada-Nya. Aamiin

Salam rindu - diri yang penuh khilaf.   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

rangkuman sistem saraf

budaya ikan lele

Korean