“Muslimah Sehat Mental Dekat dengan Al Qur’an”
Kesehatan Mental sangat mempengaruhi aspek
kehidupan, terkhusus bagi seorang muslimah. Kesehatan mental artinya hati kita
tentram dalam menjalani kehidupan atau bebas dari gangguan cemas dan gangguan mood misalnya.
Menjadi muslimah yang memiliki mental yang sehat salah satu nya adalah
mendekatkan diri kepada Allah melalui Al Qur’an
“Dan Kami turunkan dari al Quran
suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
(QS Al Isra :82)
Sudah sangat jelas Allah yang
mengatakan langsung untuk hambaNya bahwa Al Qur’an menjadi obat penyembuh
segala penyakit, salah satunya adalah penyakit jiwa. Kalam Allah yang begitu
indah menenangkan jiwa bagi siapa saja yang memahaminya, bukan sebuah sihir
belaka tetapi memang Allah datangkan pertolongannya bagi siapa saja yang Allah
berikan.
Kedekatan dengan Al Qur’an
menjauhkan kita dari penyakit yang mengganggu mental kita, seorang muslimah
yang didalam hatinya menanamkan Al Qur’an akan memunculkan sifat muslimah yang
jauh dari sifat sifat yang dibenci oleh Allah. Kenapa bisa seperti itu? karena
muslimah itu benar benar memahami kandungan yang terkandung di dalam Al Qur’an.
Misalnya, seorang muslimah yang dekat dengan Al Qur’an tidak akan banyak
mengeluh karena dia teringat dengan ayat yang sering disebutkan dalam Al Qur’an
yaitu “Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”. Dari
mengingat ayat tersebut Allah menciptakan ketenangan didalam hati seorang
muslimah, dia percaya bahwa Allah begitu melimpahkan banyak nikmat yang membuat
diri enggan untuk terus mengeluh. Bisa dibayangkan jika kita tidak dekat dengan
Al Qur’an dan menjadikan kita tidak ingat dengan ayat itu, bisa jadi yang
keluar dari mulut kita adalah ucapan ucapan yang jauh dari kata syukur dan
membuat hati kita tidak tenang, nauzubillah jika itu terjadi
Salah satu permisalan diatas
baru setetes dari luas ayat ayat Allah yang banyak menyadarkan hambaNya, dan
sangat penting jika khususnya muslimah terus mendalami setiap ayat ayat yang Allah
berikan. Ingatkah muslimah bahwa betapa Allah mecintai seorang wanita dengan
memberikan ayat ayat penjagaan bagi seorang wanita agar menjadi wanita muslimah
seutuhnya. Ayat tentang mengulurkan hijab keseluruh tubuh (QS Al Ahzab : 59),
ayat tentang seorang istri hadir untuk memberikan ketentraman bagi suaminya (QS
Ar Rum : 21), ayat tentang kedudukan wanita dengan pria itu sama dimata Allah
(QS An Nisa : 124) dan masih banyak lagi ayat ayat cinta Nya yang dimana Allah
sangat memuliakan wanita. Berangkat dari kesadaran ini, seorang muslimah akan
jauh lebih bisa menjaga dirinya, menjauhkan dari hal hal yang tidak baik untuk
dirinya, salah satunya adalah membuat mental seorang muslimah itu sehat dan
kuat.
Muslimah yang memiliki mental
sehat dan kuat akan sangat berefek kepada setiap aktivitasnya, misalnya untuk
seorang ibu, jika seorang muslimah sudah memiliki kebiasaan yang baik dalam
mengelola emosinya, ketika menjadi seorang ibu dan mendapatkan kejadian anaknya
melakukan hal hal yang tidak sesuai dengan harapan ibunya, maka besar
kemungkinan yang keluar dari kata kata seorang ibu itu adalah kalimat kalimat
yang tetap mengingat Allah seperti beristigfar, dan terus meminta kekuatan
kepada Allah. Bayangkan jika seorang ibu tersebut dari semasa masih sendiri
belum bisa mengontrol emosinya? Bisa besar kemungkinan juga ketika sudah
menjadi seorang ibu dan mendapati kejadian seperti hal diatas, maka kata kata
yang tidak baiklah yang akan keluar. Harus kita ketahui bersama juga efek dari
emosi yang tidak stabil nya seorang ibu didepan anaknya akan sangat mengganggu tumbuh
kembang si anak.
Bisa dilihat bukan? bahwa efek
seorang muslimah jika tidak bisa mengontol emosinya atau tidak memiliki mental
yang sehat, akan berefek tidak baik karena berpengaruh tidak hanya kepada
dirinya sendiri tetapi kepada anak anak keturunanya.
Wahai muslimah shalihah, Allah
begitu mencintai kalian dengan menjaga kalian sebaik baik mungkin, karena
kalian adalah pembangun peradaban dan penentu kualitas peradaban tersebut. Maka
teruslah memperbaiki diri agar menjadi mar’atus shalihah, karena mar’atus
shalihah akan menghasilkan zaujatul muthi’ah, dan zaujatul
muthi’ah bisa menjadi al ummu al madrasatul ula.
Komentar
Posting Komentar